PERIBAHASA
Pribahasa adalah kalimat-kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan perumpamaan, nasehat , prinsip hidup dan aturan tingkah laku.
Biasanya pribahasa mempunyai arti khusus atau kias. Adapun makna
tersirat yang terdapat dalam sebuah peribahasa yaitu berkaitan dengan
sikap dan perlakuan manusia yang digambarkan dengan berbagai situasi
misalnya dengan sikap dan perlakuan manusia.
Atau digambarkan dengan berbagai situasi yang berkaitan dengan alam
sekeliling seperti benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan dengan tujuan untuk
pengajaran atau teguran dengan cara yang sopan dan halus.
Penggunaan bahasa dalam sebuah pribahasa biasanya menggunakan bahasa
yang baku, sangat berbeda dengan penggunaan bahasa pada pantun nasehat,
pantun jenaka maupun pantun cinta.
Berikut ini merupakan peribahasa dalam bahasa lampung beserta Maknanya :
>Besai Wayah Ngelilik Galah, Besi Lakew Ngelilik Ulew.Maknanya:
banyak tingkah ngelilit leher, banyak berperilaku yang berlebihan ngelilit kepala.
>Ibung mak jaweh jak ghuppun.
Maknanya:
Kelakuan anak biasanya tak jauh dari kelakuan orang tuanya.
>Dikedo Way Sai Butek, Disan Sai Nayah Punyew.
Maknanya:
dimana air (sungai) yang sangat keruh, disana yang banyak ikan.>Dikedo Way Sai Butek, Disan Sai Nayah Punyew.
Maknanya:
>Dikedo biduk disan biduk tenimbo.
Maknanya :
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
>Way Bulek Jalo Basah, Keranjang Mulang Bakkang.
Maknanya :
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sia-sia akan bertambah sengsara.
>Bateu cappak dilatak.
Maknanya :
Sesuatu yang hilang tidak akan kembali lagi
Wat Sakai, Wat Munih Sambayan.
Maknanya :
ada tolong menolong, ada pula gotong royong.
>Segalo Rasan Mak Tunai
Maknanya :
setiap pekerjaan tidak mudah.
Komentar
Posting Komentar